PENYAMATAN ULOS BULUS MULA ULAON JELANG SINODE GODANG HKBP KE-67

Sahabat atau Ale-Ale Pdt. Maulinus Siregar, M.Th sematkan Ulos BULUS MULA ULAON guna  mendorong semangat Transformasi HKBP menuju Sinode Godang ke 67 Tahun 2024 di Seminarium Sipoholon Tapanuli Utara. Sebagaimana kita ketahui ulos mempunyai makna dan memiliki arti sakral pada berbagai upacara adat etnis Suku Batak sejak kelahiran, pernikahan, kematian dan pada berbagai upacara ritual lainnya. Dalam apacara lainnya, salah satunya ialah Ulos Bulus Mula Ulaon disebut Ulos Pamotting (dialek Simalungun). Secara umum berfungsi untuk menambah energi panas pada tubuh, dan memberi semangat kerja mengemban tugas-tugas pelayanan. Pengertian ale-ale atau sahabat tidak diukur dengan simbol-simbol adat istiadat, kesukuan maupun materi sebagai alat kekerabatan tetapi mengandung arti dan makna kesetaraan yang tulus. Sehingga diharapkan agar semua para sinodesisten tetap dalam koridor parale-aleon atau persahabatan selama Sinode Godang HKBP yang berlangsung sejak 2 sd 8 Desember 2024.

Dengan mengamati jati  diri kenabian dan ketulusan hati Pdt. Maulinus Siregar, M.Th untuk memulihkan orang yang tersandung dan mendorong sentralisasi keuangan  HKBP kearah yang lebih baik perlu disemangati oleh setiap orang warga HKBP. Hal itulah yang mendasari dilakukannya upacara penyamatan Ulos Bulus Mula Ulaon kepada Pdt. Maulinus Siregar, M.Th yang dihadiri warga jemat lintas gereja-gereja di Komplek Perumahan Srigunting Indah Sunggal. Searah dengan motto Bulus Mula Ulaon untuk menopang Visi HKBP Berkat untuk Dunia.

Sebagai ale-ale atau sahabat kami berharap kiranya tugas pelayanan Eporus HKBP nantinya tidak hanya dilandasi seremonial, dan  daya nalar akan tetapi harus berlandaskan naluri dan nurani. Mengingat tuntutan IPTEK yang semakin terbuka menawarkan efisiensi dan efektifitas kerja mencari keuntungan sebesar besarnya dengan meninggalkan hati nurani, moral dan etik.  Oleh karenanya kami sebagai ale-ale berharap sosok Eporus HKBP kedepan haruslah seorang yang memimpin dengan hati, sehingga berbagai stigmanisasi buruk pascasinode atau sosialisasi sinode HKBP tidak boleh  terjadi lagi. Jika stigmanisasi buruk seperti adanya pengkotak-kotakan atau diskriminisasi diantara para pendeta terus berlanjut mungkin perlu dipikirkan opsi tentang sistem pemilihan eporus HKBP untuk masa-masa mendatang.

Sosok memimpin dengan hati itulah ada terpatri pada Pdt. Maulinus Siregar, MTh, sebagaimana beliau adalah Ketua Rapat Pendeta (KRP) yang selalu aktif membangun relasinya dengan semua Eporus HKBP (emeritus), para pendeta HKBP yang sudah pensiun, para tokoh HKBP yang sudah banyak berbuat, bahkan relasinya pada para sintua, dan tidak pernah membeda-bedakan warga jemat antara sikaya dan simiskin.  Sikap rendah hati, santun dan sederhana dengan motto Bulus Mula Ulaon  benar-benar sudah teruji menjadi sebuah panggilan hati  nurani Pdt. Maulinus Siregar, M.Th, hal itu terlihat selama sosialisasi pencalonannya jadi Eporus HKBP, ditambah pernyataannya tidak boleh lagi terjadi istilah balas dendam sesama pelayan terutama  sesama pendeta ditubuh HKBP.

Pada celah-celah percakapan antara Pdt. Maulinus Siregar, MTh  dengan warga selalu terdengar semangat transformasi dan senteralisasi keuangan merupakan harga mati untuk kemajuan HKBP masa mendatang, sektor pendidikan  kesehatan dan pertanian harus diprioritaskan ungkap beliau. Pengamatan inilah mendorong kami dari ale-ale menyematkan Ulos Bulus Mula Ulaon sekaligus memberangkatkan menjadi calon Eporus HKBP periode mendatang, kiranya Tuhan menolong beliau dengan kasih karuniaNya. Dengan demikian diharapkan semua peserta sinode membertkan perhatiaannya sehingga motto Bulus Mula Ulaon dapat menjadi salah satu missi untuk menopang Visi HKBP Berkat Untuk Dunia. Hadir dalam acara penyematan ULOS BULUS MULA ULAON itu Pdt Dr. Hulman Sinaga dan St. Dr. Robet Siregar, MSi dan dengan ale-ale dari berbagai sekte yang tidak dapat disebut namanya satu persatu (28/10/2024).

Scroll to Top