FORKASIH MENUJU INDONESIA EMAS

Jadilah Berkat dan Terang Dunia

Perkumpulan Forum Komunikasi Sintua Huria disingkat FORKASIH merupakan endapan program Forum Komunikasi Sintua HKBP (Tahun 2012), dan Forum Komunikasi Suara Tohonan Sintua (2019). Ketiga perkumpulan ini akan bersinergi didalam program dan kegiatannya masing-masing berdasarkan tujuan pendiriannya.

Sebutan Sintua (Batak) atau Penatua (Indonesia) dalam Kitab Perjanjian Lama (PL) adalah Zaken (Ibrani) yaitu para kepala-kepala suku/marga atau pemimpin kelompok masyarakat tertentu. Sesudah terbentuk  lembaga keagamaan, selanjutnya pengertian sintua atau penatua gereja mempunyai arti perwakilan dari seluruh umat yang tidak mempunyai kuasa memerintah, tetapi sebagai suatu badan membantu tokoh-tokoh pemimpin (Musa dan Yosua) dalam menyampaikan firman Allah yang harus dikerjakan sebuah bangsa. Sehingga jabatan atau gelar sintua dan penatua gereja hanya diberikan kepada tokoh-tokoh masyarakat atau marga dan juga bagi tokoh keagamaan yang tugas-tugasnya secara umum turut ambil bagian dalam pengambilan keputusan penting, baik dalam perkara politis terutama didalam masalah keagamaan.

Didalam Kitab Perjanjian Baru (PB) penatua atau sintua dan atau sebutan gelar lainnya ditentukan menurut keragaman budaya gereja disebut Presbyteros (Yunani) diartikan sebagai penilik gereja yang tidak pernah lepas tugas-tugasnya dari pelayanan atau pekerjaannya melayani jemaat secara pastoral (pengembalaan). Didalam pastoral terdapat tiga macam tugas pokok penatua, yakni : (1). Tugas pokok Pertama : Sebagai episkopos (pengawas) yaitu mengembalakan jemaat dengan mengajarkan pengajaran yang sehat, dan bila perlu menegur mereka yang berjalan dijalan salah (Kis.20:31, Tim.5:12); (2). Tugas pokok Kedua : Sebagai Proistemi (pemimpin) yaitu mengepalai jemaat dengan memimpin dan mengatur sebagaimana kepala rumah tangga (1 Tim 3:4). Tugas pokok Ketiga : Sebagai Poimen (gembala) menjaga kemurnian ajaran yang benar, dan dengan penatua harus berjaga-jaga terhadap serigala-serigala yang ganas yang masuk ketengah-tengah jemaat (Kis.20: 29-30). Oleh karenanya para Presbyteros membutuhkan sifat kepemimpinan memulihkan orang yang tersandung, bukan sebaliknya untuk mengucilkan yang dapat memecah belah jemaat. Ketiga tugas pokok ini sebagai kompetensi para penatua untuk menjadi terang dan berkat dunia yang mempunyai kasih karunia-karunia yang dianugerahkan oleh Roh kudus.

Dari pengertian tugas pokok dimaksud menjadi kewajiban para penatua turut ambil bagian untuk mendarmabaktikan dirinya, dan mengentaskan masyarakat yang dibawah garis kemiskinan dan kebodohan sebagaimana ajaran missionaris dari Jerman dan Belanda. Dr. I.L.Nommensen memberitakan Injil merubah kehidupan manusia secara utuh, baik jasmani maupun rohani (mental dan ahlak). Seorang sintua atau penatua wajib mengambil peran menjadi Terang Dunia dan Berkat bagi seluruh Umat. Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian (2 Kor.2:16).

Mencermati prikop tugas pokok dan missi penatua dikemukakan diatas, dan apabila dihubungkan dengan missi jadilah Terang Dunia dan Berkat bagi suluruh Umat diperlukan badan atau forum perkumpulan penatua,  mengingat latar belakang pengangkatan seorang penatua tidak berdasarkan pendidikan teologia ditambah dengan proses pengangkatannya sangat bervariasi. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai macam penguatan dan pendampingan masyarakat mengingat perkembangan IPTEK dengan proses globalisasi yang mengedepankan trend sekulerisme. Bagaimanapun juga era digitalisasi sebagai tantangan didalam proses pelayanan, dimana gereja telah diperhadapkan pada teknologi era satelit dan internet dengan sebuah keputusan ditetapkan berdasar pada komputerisasi.

Kesekretariatan

  1. Yang dimaksud dengan Forum Komunikasi Sintua Huria (Forkasih) ialah sebuah lembaga persekutuan atau perkumpulan para Presbyteros (Yunani) atau disebut sintua huria (Batak Toba) atau perkumpulan para penatua (Indonesia) yang  anggota-anggotanya terdiri dari orang perorang yang berasal dari seluruh gereja-gereja di Indonesia ;
  2. Anggota-anggota perkummpulan ialah orang perorang yang sudah pernah dan atau sedang aktif bertugas melayani gereja tertentu dan tidak mewakili lembaga gereja dimaksud, dan atau orang sedang mendarmabaktikan diri searah dengan tugas pokok penatua dimaksud ;
  3. Perkumpulan ini merupakan endapan perkumpulan Forum Komunikasi Sintua HKBP (Forkasih) dan dengan perkumpulan Forum Komunikasi Suara Tohonan Sintua (Forkom Arahont) yang sebelumnya telah menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) ;
  4. Forum ini akan menjadi afiliasi atau mitra kerja gereja-gereja dan pemerintah/swasta serta ormas/perkumpulan kristiani  menyangkut kegiatan pembangunan komunikasi dan informasi dibidang missi kemanusiaan, sosial budaya dan ekonomi yang bersifat  penguatan dan pendampingan masyarakat ;
  5. Perkumpulan ini tidak mencampuri dogma gereja (Sidi, Baktis, Sakramen dan lain-lain) ;

Azas dan Landasan

Berazaskan PANCASILA satu-satunya azas dan berlandaskan pada kitab suci ALKITAB Tritugas Panggilan Gereja

Visi

Menuju Indonesia Emas Tahun 2045

Misi

Jadilah Berkat dan Terang Dunia

Strategi

Missi kemanusiaan dengan Penguatan Sosial Budaya dan Ekonomi serta Pendampingan Masyarakat melaui kerjasama lintas sektor pembangunan

Program

REJUVENASI MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA

Kegiatan

  1. Penguatan nilai-nilai nasionalisme melalui kegiatan komuniti-komuniti ekonomi dan sosial budaya  kebangsaan ;
  2. Penguatan nilai-nilai kearifan lokal melalui kegiatan komuniti-komuniti sosial ekonomi dan budaya keagamaan kekristenan ;
  3. Pendampingan bagi masyarakat dibawah garis kemiskinan dan kebodohan ;
  4. Edukasi dan advokasi tugas pokok dan fungsi gereja didalam tata pelayanan ekonomi sosial dan budaya ;
Tujuan
1. Terselenggaranya istilah Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara didalam kehidupan bermasyakat, berbangsa dan bernegara ;
2. Tercapainya istilah Bhinneka Tunggal Ika sebagai mini atur sosial budaya gereja-gereja yang menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal ;
3. Terciptanya masyarakat madani dalam sebuah bangsa dibidang ekonomi, sosial budaya ;
4.  Terciptanya persekutuan para penatua dari keragaman gereja-gereja di Indonesia ;

Keanggotaan

  1. Yang dimaksud dengan keanggotaan ialah presbyteros (Yunani) yaitu sintua (Bhs.Batak) atau penatua (Bhs.Indonesia) dan atau sebutan gelar penatua lainnya menurut keberagaman gereja-gereja di Indonesia ;
  2. Anggota terdiri dari penatua atau orang-perorang pemimpin jemat yang memiliki pengalaman tugas pokok sintua (pembukaan) dan mempunyai keahlian dibidang sosial ekonomi dan budaya ;
  3. Yang dimaksud dengan anggota adalah orang-perorang (tidak mewakili lembaga gereja) bagi sudah pernah terpilih/diangkat menjadi penatua atau sedang aktif melayani didalam gereja tertentu yang memiliki hak suara memilih dan dipilih menjadi pengurus ;
  4. Jenis keanggotaan terbagi dua yaitu : (1) Anggota yang memiliki hak suara memilih dan dipilih menjadi pengurus, dan (2) Angguta yang tidak memiliki hak suara memilih dan dipilih menjadi pengurus ;

2 komentar untuk “FORKASIH MENUJU INDONESIA EMAS”

Komentar ditutup.

Scroll to Top